Renungan Malam
Ketika dunia terasa semakin sempit, bukan bererti Allah tidak merancang yang indah untuk kita.
Ketika nafas semakin sesak, bukan bererti Allah lupa akan keberadaan kita.
Ketika jiwa terus semakin lemah, bukan bererti Allah tidak ingin kita bahagia.
Dan ketika hati ingin meraung sekuatnya, bukan bererti Allah ingin kita menanggung beban masalah kehidupan yang terasa terus menghimpit.
Sesungguhnya, perancangan-Nya lah yang sangat sempurna untuk setiap umat-Nya.
Rancangan yang terlalu sulit diterima oleh kita sebagai seorang makhluk.
Kita terlalu sering menyiksa diri dengan rasa kerisauan akan takdir.
Sedangkan rancangan yang sudah dipersiapkan-Nya itulah selalu yang berkesudahan kejutan indah penuh syukur ketika kita mampu menyelusuri setiap jalan-jalan yang diberikan oleh-Nya.
Dan sesungguhnya, hanya Dia lah yang disembah.
Satu-satunya Dzat yang berhak untuk dicintai sepenuhnya, Dzat yang berhak menjadi sandaran mengadu satu-satunya.
Dan hanya Allah azza wa jalla lah satu-satunya Dzat yang selalu ada di sisi kita untuk merangkul, menolong, dan bahkan membebaskan setiap makhluk-Nya dari kegelapan yang tidak berujung.
Ia-lah satu-satunya Dzat yang kekal, tidak pernah alpa, tidak pernah bosan atas segala rintihan, dan Ia-lah satu-satunya Dzat yang mencintai tanpa henti.
Ibnul Qayyim berpesan, “Ujian itu ada dua jenis.
Ujian untuk mengingatkan dan ujian untuk mengangkat darjat.
Apabila seorang hamba banyak maksiat lagi lalai dalam masalah dunianya, cuai kepada Robbnya maka itu ujian untuk mengingatkannya dari dosa dan maksiat serta untuk mengingatkannya kepada Allah.
Apabila seorang hamba yang diuji itu seorang mukmin yang taat kepada Robbnya, berarti ia diuji supaya membersihkannya dari dosa dan mengangkat kedudukannya di hadapan Allah.”
Semua bergantung, bagaimana caranya kita melihat segala hidayah yang telah Allah berikan tanpa henti.
Bagaimana cara kita melihat dan menyedari bukti kecintaan, rahmat dan kelembutan Allah terhadap hamba-Nya.
Dan bukan meratapi, mahupun menyesali.
Dunia bukan tujuan sesungguhnya dalam sebuah kehidupan.
Allah memerintahkan kita hanya tunduk pada-Nya dalam beribadah. Bukan kepada makhluk lain yang juga ciptaan-Nya.
Dan Allah juga tidak memerintahkan kita untuk menjadi makhluk yang rendah mahupun merendahkan.
No comments:
Post a Comment